TY - JOUR AU - Nony Puspawati AU - Mardiyono Mardiyono AU - Argoto Mahayana PY - 2014/09/30 Y2 - 2024/03/28 TI - Pemanfaatan Mikroba Jamur untuk Mengatasi Pencemaran Logam Berat Berbahaya pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam JF - Biomedika JA - biomedika VL - 7 IS - 2 SE - Articles DO - https://doi.org/10.31001/biomedika.v7i2.181 UR - http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/biomedika/article/view/181 AB - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar logam berat dalam limbah cair industri pelapisan logam menggunakan berbagai macam mikroba seperti jamur dan bakteri. Hasil penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Aspergillus niger, dan Monilia sitophila dapat menurunkan kadar logam berat, termasuk logam berat nikel dan krom di dalam limbah cair industri pelapisan logam. Rhizopus oryzae dapat menurunkan kadar Nikel hingga 29,664%, sementara Monilia sitophila dapat menurunkan kadar Nikel hingga 24,167%. Sedangkan Saccharomyces cerevisiae dapat menurunkan kadar Krom sebesar 50,270% dan Aspergillus niger dapat menurunkan sebesar 48,039%. Pada penelitian tahun kedua, peneliti merancang sebuah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah limbah cair industri tekstil tersebut. Pengolahan limbah cair di dalam IPAL tersebut merupakan hasil dari penelitian tahun pertama dengan menggunakan jamur Rhizopus oryzae dan Monilia sitophila untuk menurunkan logam berat Nikel, sedangkan Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus niger digunakan untuk mereduksi logam berat Krom dalam limbah cair industri pelapisan logam. Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan bahwa pengolahan limbah cair menggunakan IPAL dan mikroba jamur dapat mengurangi kadar logam berat Nikel dan Krom. Penurunan kadar logam berat Nikel paling banyak adalah sebesar 25,81% dengan penambahan 150 mL dan 25,67% dengan penambahan 200 mL jamur Rhizopus oryzae, diikuti dengan Monilia sitophila dimana kadar penurunannya sebesar 19,28% pada penambahan 200 mL. Sedangkan penurunan kadar logam berat Krom paling banyak sebesar 43,66% dengan penambahan 200 mL Saccharomyces cerevisiae, diikuti dengan Aspergillus niger dengan kadar penurunan sebesar 43,29% pada penambahan 200 mL. ER -