PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI UPAYA SANITASI LINGKUNGAN DI SEKITAR UKM TAHU TEMPE DAERAH KRAJAN KALURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES

  • Dewi Astuti Herawati Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi Surakarta
  • Peni Pujiastuti Prodi Analis Kimia, Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi Surakarta
  • Wisnu Arfian Andita Sujarwo Prodi Analis Kimia, Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi Surakarta

Abstract

UKM industri Tahu daerah Mojosongo, memiliki masalah, melimpahnya limbah cair yang dihasilkan pada produksi, yang tidak dikelola dengan baik. Limbah cair tersebut mengandung asam cuka dan senyawa organik yang terlarut. Limbah cair langsung  dibuang ke dalam saluran pembuangan dan bermuara di sungai. Dampaknya menyebabkan bau tidak sedap. Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran air dan meningkatkan nilai ekonomis limbah cair tahu, dengan merubahnya menjadi produk bermanfaat, seperti nata de soya. Pengabdian Bagi Masyarakat  (IbM) Perajin tahu dilaksanakan dengan tujuan yaitu  melakukan pelatihan dan pendampingan ibu-ibu PKK RW 3 di UKM industri tahu Krajan Mojosongo, Jebres, Surakarta, untuk membuat nata de soya dari limbah cair tahu . Meningkatkan pengetahuan tentang sanitasi lingkungan kerja dan kesehatann keselamatan Kerja . Tujuan jangka panjang pengabdian adalah mengurangi pencemaran air dan meningkatkan nilai ekonomi limbah cair tahu, serta pemberdayaan perempuan. Sasaran dalam pelaksanaan PKM  adalah: UKM Perajin Tahu. UKM mendapatkan  pendampingan pemanfaatan limbah cair industri tahu dengan produksi Nata de Soya, pengetahuan sanitasi lingkungan. Metode pengabdian adalah melakukan identifikasi masalah, melakukan pelatihan, pendampingan dan pemberian peralatan proses produksi nata de soya. Penyuluhan PHBS          ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ),  monitoring dan evaluasi unjuk kerja, evaluasi hasil kerja mengukur tingkat keberhasilan program sebelum dan sesudah pengabdian. Hasil pengabdian nata de soya dapat dipanen setelah 7-14 hari  Rendemen nata de soya yang dihasilkan sebesar 40% dari total larutan, dengan ketebalan 1,4 cm. Nata de soya dapat dipanen setiap hari dengan rancangan tahapan secara kontinu. Tingkat pemahaman peserta pelatihan dan penyuluhan sebesar 73%, dan hasil analisis statistik menggunakan T Test menunjukkan ada beda nyata setelah dilakukan pelatihan dan penyuluhan..

Published
2019-08-02
Section
Articles