PEMANFAATAN BIOPESTISIDA BERBASIS MIKROBA ANTAGONIS DALAMPENGEOLAAN TANAMAN JAHE MERAH RAMAH LINGKUNGAN DI KECAMATAN KEDUNGBANTENG BANYUMAS
Abstract
Kecamatan kedungbanteng Banyumas mempunyai potensi yang tinggi sebagai sentra produksi jahe merah. Kelompok Pemuda “Bimawega”, dan “Taruna Tani” Desa Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng Banyumas merupakan kelompok pemuda tani yang secara intensif mengusahakan komoditas ini. Namun pengelolaannya masih kurang memuaskan. Permasalahan utamanya adalah tingginya serangan penyakit busuk rimpang Fusarium oxysporum.Selama ini upaya pengendalian yang dilakukan hanya mengandalkan penggunaan fungisida sintetik. Namun hasilnya kurang memuaskan disamping harganya yang makin mahal dan dampak ekologinya yang tinggi. Pengendalian ramah lingkungan dengan pemanfaatan mikroba antagonis belum diinformasikan dan diadopsi petani setempat.Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) yang bertujuan: meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani tentang pengendalian penyakit tanaman jahe yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan mikroba antagonis,meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman, serta meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan efisiensi usaha tani. Metode yang digunakan adalah alih teknologi melalui pendidikan dan pelatihan serta demplot. Hasil kegiatan adalah peningkatan pengetahuan petani dan ketrampilan petani dalam pengendalian pengendalian penyakit tanaman jahe ramah lingkungan dengan menggunakan pestisida berbasis mikroba antagonis sebesar 62,47 %, dan peningkatan pertumbuhan tanaman jahe demplot sebesar 40,03% serta penekanan intensitas penyakit sebesar 50,69 %.