Antibacterial Activities and Anti-Fungus From Combination Of Tamanu Oil (Calophyllum Inophyllum L.) With Virgin Coconut Oil And Its Development As A Face Oil

  • Anif Nur Artanti Universitas sebelas Maret
  • Khairunisa Nursita Rahmawati
  • Fea Prihapsara

Abstract

Face oil merupakan salah satu perawatan kulit yang pada pengembangannya, perlu dicari suatu agen yang memiliki sifat antimikroba, contohnya adalah minyak nyamplung dan VCO. Minyak nyamplung yang diperoleh dari pengepresan biji nyamplung akan dikombinasikan dengan VCO pada seri konsentrasi 25:75, 40:60, 50:50, 60:40 dan 75:25% (v/v) yang kemudian diuji antibakteri serta antijamur menggunakan Propionibacterium acnes dan Malassezia furfur dengan menggunakan metode difusi cakram serta diamati diameter zona hambatnya. Perbandingan kombinasi kedua minyak yang memiliki aktivitas antimikroba tertinggi akan dikembangkan menjadi sediaan face oil yang kemudian diuji sifat fisik sediaan diantaranya uji stabilitas, organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, serta uji kadar air selama 4 minggu penyimpanan pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi minyak nyamplung dan VCO yang memiliki aktivitas antibakteri paling tinggi adalah seri konsentrasi 25:75 dan 50:50% (v/v) (DDH=12,33 mm), namun kombinasi minyak tersebut tidak memiliki aktivitas antijamur (DDH=0 mm). Hasil analisis data uji sifat fisik diuji menggunakan Repeated Measures ANOVA dengan Post Hoc Bonferroni dan diketahui bahwa sediaan face oil stabil selama 4 minggu penyimpanan, namun pada uji pH sediaan face oil mulai tidak stabil pada minggu ke-3 dan ke-4.

References

[1]. Wasitaatmadja, S., 2010, Akne Vulgaris Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 6, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
[2]. Lavers, I., 2011, Acne: The Importance of Timely Intervention, British J. School Nurs, 6(8), pp.379-384.
[3]. BPOM RI, 2009, Bahan-Bahan Kosmetik Sebagai Anti Acne, Badan Pengawas Obat dan Makanan Edisi 10, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
[4]. Aqsha, A. C., Shafinaz, N. R., Dea, A. P., Nadya, A., Stefany, V. A., Ikhfan, T. J., Halima, S. H., Novi, A. A. S., Deva, G. C. dan Rif’atul, I. E., 2016, Profil Pemilihan dan Penggunaan Produk Anti-Jerawat yang Tepat pada Mahasiswa, Jurnal Farmasi Komunitas, 3(1), pp.18-22.
[5]. Lam, A. T. H., 2010, Lipids in Skin Barrier Function, Skin and Allergy Specialists, Colorado.
[6]. Cowan, M. M., 1999, Plant products as antimicrobial agents, Clin Microbiol Rev.
[7]. Soetan, Oyekunie, M. A., Aaiyelaagbe, O. O. dan Fafunsi, M. A., 2006, Evaluation of The Antimicrobial Activity of Saponins Extract of Sorghum bicolor L. Moench., African J Biotech, pp.2405-2407.
[8]. Tumbel, L. K., Wowor, P. M. dan Siagian, K. V., 2017, Uji Daya Hambat Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis, Jurnal e-Gigi, 5(1), pp.100-105.
[9]. Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia. Edisi ke-2, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
[10]. Bailey, W. R dan Scott, E., 1962, Diagnostic Microbiology a Texbook for The Isolation and Identification of Pathogenic Microorganisme, The C. V. Mosby Company, Saint Louis.
[11]. Jawetz, E., Melnick, J. L. dan Adelberg, E. A., 1986, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan Edisi XVI, EGC Press, Jakarta.
[12]. Haryati, S. D., Darmawati, S. dan Wilson, W., 2017, Perbandingan Efek Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill) terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Disk dan Sumuran, Prosiding Seminar Nasional Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual.
[13]. Katrin, D., Idiawati, N. dan Sitorus, B., 2015, Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Daun Malek (Litsea graciae Vidal) terhadap Bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli, JKK, 4(1), pp.7-12.
[14]. Andrianto, K., 2012, Efek Antibakteri Polifenol Biji Kakao pada Streptococcus mutans, Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
[15]. Basarang, M. dan Rianto, M. R., 2018, Pertumbuhan Candida sp. dan Aspergilus sp. Dari Bilasan Bronkus Penderita Tuberkulosis Paru pada Media Bekatul, Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 9(18), pp.74-82.
[16]. Leguillier, T., Bornet, M. L., Lemus, C., Ralliard, D. R., Lebouvier, N., Hnawia, E., Nour, M., Aalbersberg, W., Ghazi, K., Raharivelomanana, P. dan Rat, P., 2015, The Wound Healing and Antibacterial Activity of Five Ethnomedical Calophyllum inophyllum Oils: An Alternative Therapeutic Strategy to Treat Infected Wounds, Plos One, pp.1-20.
[17]. Putri, R. K. dan Habib, I., 2007, Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica L.) terhadap Malassezia sp. secara In Vitro, Mutiara Medika, 7(1), pp.7-17.
[18]. Davis, W. W. dan Stout, T. R. (1971). Plate Methods of Microbiological Antibiotic Assay. Applied Microbiology, 22 (4): 666-670.
[19]. Iswanda, R., dan Sihombing, L. K., 2017, Formulasi, Uji Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas secara In Vitro Sediaan Spray Antibau Kaki yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.), Pharm Sci Res, 4(3), pp.121-131.
[20]. Ansel, H. C., 2008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat, UI Press, Jakarta.
[21]. Utami, E. R. dan Suyono, 2012, Pengaruh Pemberian Teh Kombucha terhadap Kestabilan pH Serum Darah Rattus norvegicus, UNESA Journal of Chemistry, 1(2), pp.26-30.
[22]. Sayuti, K. S., 2015, Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.), Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2), pp.74-82.
[23]. Lindani, A., 2016, Perbandingan Pengukuran Kadar Air Metode Moisture Analyzer dengan Metode Oven pada Produk Biskuit Sandwich Cookies di PT Mondelez Indonesia Manufacturing. Institut Pertanian Bogor.
[24]. Ncube, N. S., Afolayan, A.J. dan Okoh, A. I., 2008, Assesment Technique of Antimicrobial Properties of Natural Compounds of Plant Origin: Current Methods and Future Trends, African Journal of Biotechnology, 7(12), pp.1797-1806.
[25]. Zulfadli, T., 2018, Kajian Sistem Pengolahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dengan Metode Pemanasan, International Journal of Natural Sciences and Engineering, 2(1), pp.34-41.
[26]. Yulianingsih, Amiarsi, D. dan Sabari, S., 2007, Teknik Enfleurasi dalam Proses Pembuatan Minyak Mawar, J. Hort, 17(4), pp.393-398.
[27]. Boskabady, M. H., Shafei, M. N., Saberi, Z. dan Amini, S., 2011, Pharmacological Effects of Rosa damascena, Iranian Journal Of basic Medical Sciences, 14(40), pp.295-307.
[28]. Strauss, J. S., Krowchuk, D. P., Leyden, J. J., Lucky, A. W., Shalita, A. R. dan Siegfried, A. C., 2007, Guidelines of Care for Acne Vulgaris Management, Journal of American Academy of Dermatology.
[29]. Silalahi, J., Yademe, T. P. dan Putra, E. D., 2014, Antibacterial Activity of Hydrolyzed Virgin Coconut Oil, Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 7(2), pp.90-94.
[30]. Hasibuan, S., Sahirman dan Yudawati, N. M. A., 2013, Karakteristik Fisikokimia dan Antibakteri Hasil Purifikasi Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.), Agritech, 33(3), pp.311-319.
[31]. Vijayakumar, R., Muthukumar, C. dan Kumar, T., 2006, Characterization of Malassezia furfur and its Control by Using Plant Extracts, Indian J Dermatol, 51(2), pp.145-148.
[32]. Rejeki, S. dan Wahyuningsih, S. S., 2015, Formulasi Gel Tabir Surya Minyak Nyamplung (Tamanu Oil) dan Uji Nilai SPF secara In Vitro, University Research Colloquium, pp.97-103.
[33]. Najib, A., Malik, A., Ahmad, A. R., Handayani, V., Syarif, R. A., dan Waris, R., 2017, Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda dan The Hijau, Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(2), pp.241-245.
[34]. Balitbang Kehutanan, 2008, Nyamplung Clophyllum inophyllum L. Sumber energi Biofuel yang Potensial Pusat Litbang Hutan Tanama,. Departemen Kehutanan, Bogor.
Published
2020-11-30