RESILIENSI PADA WARIA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran resiliensi pada transgender atau waria yang masih mengalami penolakan dari keluarga dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan penelitian ini adalah dua orang waria berusia 26 dan 28 tahun yang sudah berpenampilan seperti perempuan selama 5 tahun belakangan ini, serta masih mengalami penolakan dari keluarga maupun lingkungan. Hasil penelitian ini ialah penolakan yang diterima oleh masing-masing partisipan, memunculkan respon yang unik pada tiap-tiap aspek resiliensi. Hal ini terlihat dari bagaimana cara para partisipan berusaha untuk tetap tenang dalam menghadapi tekanan atau penolakan yang mereka dapat, mereka juga berusaha mengendalikan dorongan atau keinginan untuk membalas perilaku-perilaku kurang menyenangkan yang mereka terima dengan bermain bersama teman-teman mereka, mencari tahu penyebab dari penolakan yang mereka alami, memiliki rasa optimisme serta keyakinan pada diri sendiri bahwa keluarga akan dapat menerima mereka suatu saat nanti, mereka juga menjadi lebih berempati pada teman-teman sesama transgender yang masih mengalami penolakan seperti mereka, serta berusaha mencari cara agar mereka dapat diterima oleh keluarga maupun lingkungan.