PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA MAHASISWA YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Abstract
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk ikut dalam organisasi kemahasiswaan demi pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis yang berguna di masa depan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-norma agama, etika, moral dan akademis. Mahasiswa berinteraksi dengan teman sebaya yang bervariasi melalui organisasi kemahasiswaan sehingga dapat membentuk kecerdasan emosionalnya. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecerdasan emosional pada mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Hipotesis penelitian yaitu terdapat perbedaan kecerdasan emosional antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan di Unsyiah. Sampel penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi Unsyiah yang berjumlah 392 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Kecerdasan Emosional yang disusun berdasarkan teori Goleman (2000).
Hasil analisis data menggunakan teknik komparasi Mann Whitney menunjukkan signifikansi P=0,000 (p<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan kecerdasan emosional yang signifikan antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan di Unsyiah.