COPING STRESS STRATEGY PADA GURU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

  • Yustinus Joko Dwi Nugroho Program Studi S1 Psikologi Universitas Setia Budi
  • Mohammad Khasan Program Studi S1 Psikologi Universitas Setia Budi

Abstract

Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan termasuk anak berkebutuhan khusus. Guru merupakan salah satu komponen dalam proses pendidikan tersebut. Karakteristik anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan anak normal tentunya memberikan dinamika stress tersendiri bagi para pengajarnya. Tuntutan dari lingkungan terdekat anak atau keluarga agar perkembangan anak cepat membaik atau bahkan menjadi normal tanpa diimbangi dengan kerjasama yang baik, karakteristik anak berkebutuhan khusus yang berbeda sehingga menuntut kreativitas lebih dalam pembelajaran bagi mereka, padahal tidak semua guru memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup baik dalam hal tersebut dan faktor lainnya seringkali membuat guru menjadi stres. Hal-hal diatas tentunya akan membuat stres guru yang menangani anak berkebutuhan khusus lebih besar daripada guru yang menangani anak normal. Apabila stres tersebut berkelanjutan tanpa sebuah penyelesaian, guru berpotensi untuk melakukan kekerasan baik secara verbal maupun fisik. Hal ini apabila terjadi terus menerus akan berakibat kurang baik dalam proses pendidikan anak berkebutuhan khusus. Dalam mengatasi stres tersebut agar tidak berkelanjutan, guru melakukan cara atau strategi tertentu yang dinamakan dengan coping stress.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang menimbulkan stres (stressor) pada informan serta bentuk-bentuk coping stress strategy yang digunakan untuk menghadapinya. Informan yang dipakai adalah guru anak berkebutuhan khusus yang sesuai karakteristiknya yaitu guru anak berkebutuhan khusus dan sedang menangani anak berkebutuhan khusus yang lambat perkembangannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Jumlah subyek penelitian adalah 3 orang. Alat pengumpul data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan koding sedangkan uji kredibilitas data dilakukan dengan proses pemeriksaan sejawat melalui diskusi dan pengamatan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa stressor dari informan dipengaruhi oleh faktor diluar diri informan yang kemudian mempengaruhi faktor internalnya.  Coping stress strategy yang dilakukan oleh informan berdasarkan aspek problem focused coping menggunakan Confrontive Coping, Planful Problem-Solving. Sedangkan strategi berdasarkan aspek emotion focused coping yang digunakan adalah Distancing, Self control, Positive Reappraisal dan Seeking Social Support.

Keywords: Coping stress strategy, guru anak berkebutuhan khusus
Published
2016-11-30