Integrasi Metode ABC dan Multi Item EOQ with Discount dalam Pengendalian Persediaan Obat Dispensing
Abstract
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh apotek, termasuk di apotek XYZ adalah persediaan. Selama ini permintaan obat dispensing oleh dokter, bidan maupun klinik kesehatan di apotek XYZ cukup tinggi, namun hal itu tidak diimbangi dengan manajemen pengendalian persediaan yang baik. Pengelola apotek belum melakukan perhitungan secara khusus untuk mengetahui obat mana yang memerlukan pengawasan secara ketat dalam hal persediaan, berapa ukuran pemesanan yang sebaiknya dilakukan serta kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali sehingga tidak terjadi stock out. Penelitian ini bertujuan membuat model pengendalian persediaan obat yang mampu memberikan kinerja yang lebih baik dalam sistem pengendalian obat di apotek. Secara umum, prosedur pengendalian persediaan obat pada penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu: (1) klasifikasi obat dengan metode ABC, dan (2) penentuan jumlah optimum pemesanan obat menggunakan model EOQ multi item dengan diskon kuantitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan sistem pengendalian persediaan yang saat ini dilakukan di apotek, total biaya persediaan per tahun mencapai Rp 1.105.480.000,-. Berdasarkan rancangan sistem persediaan yang dilakukan dalam penelitian ini, total biaya persediaan per tahun mencapai Rp 1.085.780.000,-. Dengan kata lain, rancangan sistem pengendalian persediaan obat dispensing mampu menurunkan total biaya persediaan per tahun sebesar Rp 19.700.000,- atau sekitar 1,78%.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.