Perancangan Ulang Stasiun Pencucian Dan Pemarutan Ubi Kayu Pada UKM Bahan Baku Mireng
Abstract
IbM Alat Pencuci Ubi kayu bagi UKM Bahan Baku Mireng dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas industri pembuatan bahan baku mireng yang berada di wilayah Desa Kedung Wringin, Jatilawang, Banyumas. Sasaran dalam pelaksanaan IbM adalah perbaikan metode dan alat kerja dalam pencucian dan parut ubi kayu. Metode dan alat kerja untuk mencuci ubi kayu yang digunakan oleh UKM mitra masih tradisional dan kurang higienis karena proses pencucian dilakukan dengan cara diinjak dengan kaki pada bak yang terbuat dari semen yang mudah ditumbuhi lumut. Hal ini menjadi kendala bagi UKM, karena sebagai bahan baku makanan ringan, maka ubi kayu yang digunakan tentu saja diharapkan higienis dalam proses pengolahannya. Sedangkan alat parut ubi kayu baru dimiliki oleh UKM II. Proses pemarutan ubi kayu yang sewa pada pihak ketiga membuat waktu dan biaya produksi menjadi tidak efektif dan efisien. Usulan perbaikan metode dan alat kerja merupakan hasil analisa dan pemikiran dosen dan mahasiswa dalam mata kuliah Analisis Perancangan Kerja.
Setelah kegiatan IbM dilaksanakan serta alat (produk) telah diserahkan dan digunakan oleh kedua mitra didapatkan peningkatan kinerja dengan perincian: Mitra 1 (Pak Sarmo) 50% penghematan waktu kerja dan 86.5% penghematan biaya kerja dan Mita 2 (Pak Muchidin) 50% penghematan waktu kerja dan 40% penghematan biaya kerja.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.