Kajian Paparan Panas Lingkungan Kerja Operator Sterilizer Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

  • Willy Tambunan Universitas Mulawarman
  • Muslimin Muslimin Universitas Mulawarman

Abstract

Temperatur yang tinggi dalam ruangan kerja bisa ditimbulkan oleh kondisi ruangan, mesin-mesin ataupun alat yang mengeluarkan panas serta panas yang bersumber dari sinar matahari yang memanasi atap ruangan yang kemudian menimbulkan radiasi ke dalam ruangan produksi. Lingkungan kerja yang panas ini terjadi pada salah satu proses pengolahan kelapa sawit yakni sterilizer. Pada bagian sterilizer timbul panas akibat perebusan tandan buah segar dengan memakai media panas yakni uap yang berasal dari steam dan panas yang dihasilkan dari radiasi sinar matahari melalui atap pabrik menambah beban panas ruangan kerja. Akibat proses pengantaran panas tersebut suhu ruangan di area sterilizer dapat mencapai antara 34,3 OC s/d 36,6 OC sehingga pekerja mengalami cidera dan terjadi heat stress. Apabila kondisi ini terus berlangsung maka akan mengakibatkan resiko pada pekerja akibat heat stress. Untuk itu perlu dilakukan kajian paparan panas pada area sterilizer agar pekerja berada pada kondisi yang aman dan sehat dalam melakukan pekerjaannya di area tersebut. Berdasarkan hasil kajian diperoleh nilai Heat Stress Index (HSI) sebesar 98% yang artinya bahwa operator yang bekerja pada bagian sterilizer berisiko tinggi terhadap penyakit yang diakibatkan heat stress. Melalui kajian paparan panas ini diharapkan lingkungan kerja yang terpapar panas berada pada nilai indeks suhu bola basah pada kondisi yang aman sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51/KEP-MEN/1999.

Kata kunci: heat stress, indeks suhu bola basah, keseimbangan panas, paparan panas

Keywords: heat stress, temperature index of wet ball, heat balance, heat exposure
Published
2018-11-30
Section
Articles