Penerapan Prinsip Eko-Efisiensi dengan Memanfaatkan Limbah Ampas Tebu Sebagai Bahan Bakar Ketel Uap (Studi Kasus: PG. Madukismo Yogyakarta)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa lama limbah ampas tebu dapat dipakai untuk menggerakan ketel uap dan seberapa banyak biaya yang dapat dihemat oleh perusahan untuk membeli bahan bakar solar. Untuk menghitung berapa lama limbah ampas tebu yang dapat digunakan sebagai bahan bakar ketel uap, maka harus diketahui terlebih dahulu keperluan ketel uap akan ampas tebu untuksetiap jamnya. Sedangkan untuk menghitung penghematan biaya yang dapat diperoleh maka harus diketahui berapa lama ampas tebu dapat digunakan untuk bahan bakar ketel uap. Selanjutnya disetarakan dengan kebutuhan akan solar untuk setiap jamnya, maka penghematan biaya dapat dihitung. Limbah ampas tebu periode giling tahun 2016 dapat digunakan sebagai bahan bakar ketel uap pengganti solar selama 3266,18 jam atau 165,44 hari. Penghematan biaya yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan memanfaatkan limbah ampas tebu sebagai bahan bakar ketel uap sebagai pengganti solar sebesar Rp 614. 354. 330,80.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.