Analisis Sakarin dalam Jamu Kunyit Asam yang Dijual di Malioboro dan di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Abstract
Jamu merupakan salah satu obat tradisional karena sebagian besar jamu dibuat dengan menggunakan bahanbahan alam atau tumbuhan-tumbuhan. Ada berbagai macam jenis jamu, salah satunya adalah jamu kunyit asam. Dalam komposisi jamu kunyit asam yang beredar mengandung zat tambahan seperti pemanis buatan, seperti diketahui harga jamu kunyit asam di pasaran sangat murah dan terjangkau oleh kalangan masyarakat penikmat jamu. Hal ini menimbulkan kecurigaan, bahwa ada kemungkinan penambahan pemanis buatan pada jamu kunyit asam. Larangan obat tradisional mengandung bahan kimia sudah diatur dalam PERMENKES 007 tahun 2012 tentang registrasi obat tradisional, maka perlu dilakukan penelitian terhadap jamu kunyit asam yang dijual di Malioboro dan di pasar Beringharjo Yogyakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui ada tidaknya sakarin dalam jamu kunyit asam yang dijual di Malioboro dan di pasar Beringharjo Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kromatografi lapis tipis (KLT). Apabila terdapat bercak noda dan nilai Rf sampel sama dengan nilai Rf baku pembanding maka dikatakan positif mengandung sakarin. Penelitian ini diperoleh nilai Rf sampel 0,5 sampai 0,71 dan terdapat 9 sampel yang memiliki nilai Rf dan fluoresensi yang sama dengan standar sakarin. Nilai Rf standar sakarin 0,63 dan fluoresensi berwarna ungu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapat 75% jamu kunyit asam yang dijual di Malioboro dan di pasar Beringharjo Yogyakarta mengandung sakarin.