Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

  • Sunarti Sunarti Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Margaretha Barbara Bento Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)merupakan penyakit paru kronik bersifat irreversibel atau reversibel parsial yang banyak diderita oleh masyarakat. Penyakit ini ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Salah satu penatalaksaan penyakit paru obstruktif kronik adalah pengobatan dengan antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan antibiotik penyakit paru obstruktif kronik di RSUD Dr. Moewardi.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sekunder penggunaan antibiotik dengan mengamati laporan penggunaan obat antibiotik tiap bulan di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji parametrik (one way ANOVA).

Hasil analisis data menunjukkan antibiotik yang sering digunakan pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah (1) ceftriaxone injeksi 1000 mg, (2) ceftazidimie injeksi 1000 mg, (3) ciprofloxacin tablet 500 mg, (4) gentamycin injeksi 40 mg, (5) azytromycin tablet 500 mg dan (6) cefixime tablet 100 mg. Presentase antibiotik ini pun selalu mengalami peningkatan dan penurunan di tiap triwulannya. Presentasi penggunaan antibiotik tiap triwulannya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.

Published
2016-03-31
How to Cite
Sunarti, S., & Bento, M. (2016). Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Biomedika, 9(1), 79-82. https://doi.org/https://doi.org/10.31001/biomedika.v9i1.267