Angka Bebas Jentik Aedes sp Sebelum dan Sesudah Pemberian Tanaman Repelent di Daerah Endemis DBD Kelurahan Mojosongo Solo

  • Tri Mulyowati

Abstract

Jumlah kasus DBD di Kota Solo selalu meningkat, tahun 2016 sekitar 751 kasus dan 15 orang meninggal. daerah endemis demam berdarah di Solo cukup besar,diantaranya yang termasuk daerah endemis adalah kelurahan Mojosongo. Berdasarkan laporan pengamatan penyakit dari Puskesmas selama tahun 2016 ditemukan kasus sebanyak 751 yang tersebar di 17 wilayah Puskesmas jumlah kasus terbanyak di wilayah Gambirsari 206 kasus , wilayah Puskesmas Sibela 133 Kasus, , Tindakan pengendalian vektor diantaranya melakukan promosi tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit Demam Berdarah melalui kegiatan JUSE (Jumat Sehat), Musyawarah Masyarakat Desa di Semua Kelurahan sampai tingkat RW , Pemberantasan Sarang Nyamuk, Pemantauan Jentik Berkala, Larvasidasi selektif. Angka bebas Jentik dilakukan dengan pemeriksaan tempat perkembangbiakan di dalam dan di luar rumah dari
100 rumah yang terdapat di daerah pemeriksaan. Indikator yang digunakan diantaranya House index, Container index dan Breteu index (Agoes dan Natadisastra, 2009).

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional pengambilan sampel menggunakan simple random sampling Metode yang digunakan adalah survey jentik dengan Metode single larva dan Metode Visual, setelah dilakukan survei dengan metode diatas, pada survei jentik nyamuk Aedes aegypti akan dilanjutkan dengan pemeriksaan House Index, Countainer index dan Breteu indek dan dihitung Angka Bebas jentik Aedes sp.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di lakukan dapat disimpulkan bahwa House index sebelum pemberian tanaman repelent sebesar 6 % dan House index sesudah pemberian tanaman sebesar 4 %, Countainer index sebelum pemberian tanaman repelent sebesar 1,4% dan Countainer index sesudah pemberian tanaman repelent sebesar 1,1,%, Breteu index sebelum pemberian tanaman repelent sebesar 7% dan Breteu index sesudah pemberian tanaman repelent sebesar 5%, Angka bebas jentik Aedes sebelum pemberian tanaman repelent sebesar 93% dan sesudah pemberian tanaman repelent sebesar 96 %.

Kata kunci: Angka Bebas Jentik Aedes sp, endemis DBD

Published
2019-02-02
How to Cite
Mulyowati, T. (2019). Angka Bebas Jentik Aedes sp Sebelum dan Sesudah Pemberian Tanaman Repelent di Daerah Endemis DBD Kelurahan Mojosongo Solo. Biomedika, 11(1). https://doi.org/https://doi.org/10.31001/biomedika.v11i1.382